Metode Pencatatan Persediaan – Saya sebagai admin khanfarkhan.com ingin memberikan kenyaman dengan menulis artikel yang benar-benar Anda perlukan disini silahkan baca kelengkapanya dibawah ini:
Sering sekali kita mendengar mengenai persediaan barang dagang, dalam sebuah perusahaan dagang.
Dimana pada dasarnya terdapat dua metode pencatatan dalam persediaan barang dagang yakni metode perpetual dan metode periodik.
Umumnya dalam pencatatan transaksi barang dagang maupun lainya hanya dikenal dengan dua metode saja yakni metode periodik dan perpetual.
Tentu saja ada perbedaan dari dua metode ini yuk langsung saja simak penjelasanya berikut ini.

Sebelum masuk kedalam pembahasan lebih lanjut Anda perlu memahami apa itu persediaan dalam akuntansi?
Dalam PSAK 14 (revisi 2018), persediaan ialah sebuah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha, sebagai proses produksi penjualan, berbentuk bahan atau perlengkapan guna keperluan proses produksi.
Merchandise Inventory (Persediaan Barang Dagang) ialah persediaan yang di beli, kemudian di jual kembali sebagai usaha normalnya oleh perusahaan dagang.
Pembelian barang yang masih dalam perjalanan :
- Jika dikirim dengan shipping term BOP destination (syarat pengirim dimana biaya pengirim ditanggung pihak penjual), maka barang masih milik penjual.
- Jika dikirim dengan shipping term FOB Shipping Point (syaratnya pengirim dimana biaya pengirim ditanggung pembeli), sehingga barang sudah milik pembeli.
Tahukan Anda apa yang dimaksud dengan BOP Destination dan FOB Shipping Point? baca artikelanya di postingan sebelumnya.
A. Barang Konsiyasi,
Barang Konsiyasi adalah barang yang masih dipenjual (consigne), masih hak perusahaan yang menitipkan (consignor) apabila penjualan dilakukan secara konsiyasi dengan cara menitipkan barang kepada perusahaan ritel (consigner).
B. Biaya Persediaan,
Biaya Persediaan ialah semua biaya konversi, biaya pembelian dan biaya lainya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
Lihat juga beberapa contoh soal dari metode fifo, lifo dan average pada pembahasan sebelumnya.
Contoh Transaksi Pencatatan Persediaan
A. Contoh Pencatatan Persediaan Periodik
Transaksi yang dilakukan PT RAMA JAYA berkaitan dengan persediaan barang dagang selama bulan November 2018.
Pada persediaan awal barang dagang sebanyak Rp 3.000.000 berikut ini contoh transaksinya.
∞ 3 Nov: PT RAMA membeli barang dari PT ABC, seharga Rp 3.000.000 namun dengan syarat 2/n. n/30 dan didalamnya teradapat juga beban angkut senilai Rp 200.000. |
∞ 6 Nov: Membeli barang dagang dari PT MANCA Rp 5.000.000 dengan syarat pembayaran 2/15, n/30. |
∞ 7 Nov: Telah dikembalikan barang dagang yang sudah dibeli sebelumnya dari PT MANCA kerena rusak senilai Rp 500.000. |
∞ 11 Nov: Dijual barang dagangan kepada PT Cahaya senilai Rp 6.000.000 syaratnya 2/10 n/30 dan dengan beban angkut senilai Rp 200.000. |
∞ 12 Nov: Perusahaan membeli barang dagangan dari PT ABC seharga Rp 5.000.000, syaratnya 2/10 n/30 dan beban angkut hanya Rp 500.000. |
∞ 14 Nov: Adanya pengembalian barang dagang oleh PT Cahaya senilai Rp 1.000.000 disebabkan barang yang dikirim sebelumnya tidak sesuai dengan pesanan. |
∞ 15 Nov: Telah diterima pelunasan faktur tanggal 11 Nov 2018 dari PT Cahaya. |
∞ 16 Nov: Pihak perusahaan membayar hutang kepada PT ABC atasfaktur tanggal 3 Nov 2018 bulan lalu |
∞ 21 Nov: Perusahaan telah menjual barang dagangan kepada PT Makmur seharga Rp 5.000.000 syarat pembayaranya ialah 2/10 n/30 serta beban angkut senilai Rp 200.000. |
∞ 29 Nov: Pengambilan barang dagang dari PT Makmur senilai Rp 1.500.000. |
∞ 31 Nov: Persediaan barang dagang akhir ialah Rp 9.000.000. |
Pertanyaan:
- Buatkan jurnal atas contoh transaksi diats
- Susunlah laporan laba kotor untuk periode November 2018
Jurnal dari transaksi diatas:
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
---|---|---|---|---|---|
3 Nov | Pembelian | 1-1500 | 3.000.000 | ||
Beban Angkut Pemb | 2-1200 | 200.000 | |||
Utang Dagang | 2-1100 | 3.200.000 | |||
6 Nov | Pembelian | 1-1500 | 5.000.000 | ||
Utang Dagang | 2-1100 | 5.000.000 | |||
7 Nov | Utang Dagang | 2-1100 | 500.000 | ||
Retur Pembelian | 1-1500 | 500.000 | |||
11 Nov | Piutang Dagang | 1-1200 | 6.000.000 | ||
Beban Angkut Penj | 2-1400 | 200.000 | |||
Penjualan | 4-1100 | 6.200.000 | |||
12 Nov | Pembelian | 1-1500 | 5.000.000 | ||
Beban Angkut Pem | 5-1200 | 500.000 | |||
Utang Dagang | 2-1100 | 5.500.000 | |||
14 Nov | Retur Penjualan | 4-1200 | 1.000.0000 | ||
Piutang Dagang | 1-1200 | 1.000.0000 | |||
15 Nov | Kas | 1-1100 | 4.000.000 | ||
Potongan Penjualan | 4-1300 | 100.000 | |||
Piutang Dagang | 1-1200 | 4.100.000 | |||
16 Nov | Utang Dagang | 2-1100 | 3.200.000 | ||
Kas | 1-1100 | 3.136.000 | |||
Potongan Pembelian | 5-1300 | 64.000 | |||
21 | Piutang Dagang | 1-1200 | 5.000.000 | ||
Beban Angkut Penjualan | 9-1400 | 200.000 | |||
Penjualan | 4-1100 | 5.200.000 | |||
29 | Retur penjualan | 4-1200 | 1.500.000 | ||
Piutang Dagang | 1-1200 | 1.500.000 |
PT RAMA JAYA
Laporan Laba Kotor
Periode November 2018
Penjualan | 11.000.000 | ||
Retur Penjualan | 2.500.000 | ||
Potongan Penjualan | 100.000 | ||
2.600.000 | |||
Penjualan Bersih | 8.400.000 | ||
Persediaan Barang dagang awal Periode | 3.000.000 | ||
Pembelian | 13.000.000 | ||
Beban angkut Pemb | 700.000 | ||
13.700.000 | |||
Retur Pembelian | 500.000 | ||
Potongan Pembelian | 64.000 | ||
Pembelian bersih | 13.136.000 | ||
Barang yang tersedia untuk dijual | 16.136.000 | ||
Persediaan barang dagang akhir periode | 9.000.000 | ||
Total harga pokok penjualan | 7.136.000 | ||
Laba kotor periode November 2018 | 1.264.000 |
B. Contoh Pencatatan Persediaan Perpetual:
Perusahaan PD DAMRI merupakan sebuah perushaan yang bergerak dalam bidang dagang, dan saat ini pihak perusahaan akan melakukan pencatatan dengan sistem perpetual.
Dan dibawah ini beberapa transaksi selama Juni 2018:
∞ 3 Juni: PT DAMRI membeli barang dagang dari PD Rama Rp 3.000.000 tapi dengan syarat 2/10 n/30 dan beban angkut senilai Rp 200.000 |
∞ 6 Juni: Telah dibeli sejumlah barang dagang dari PD Makmur Rp 5.000.000 dengan syrata 2/15 n/30. |
∞ 7 Juni: Dikembalikan kembali barang yang yang sudah dibeli dari PD Makmur karena rusak senilai Rp 500.000 |
∞ 11 Juni: Telah dijual barang dagang pada PT Cahaya dengan harga Rp 6.000.000 (hpp Rp 4.500.000) syarat pembayaranya ialah 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 200.000 |
∞ 14 Juni: Membeli barang dagang dari PT Rama Rp 5.000.000 serta syaratnya 2/30 n/30 dan beban angkut senilai Rp 500.000. |
∞ 15 Juni: Adanya pengembalian barang dagang oleh PT Cahaya senilai Rp 1.000.000 (hpp 700.000) disebabkan barang yang dikirim sebelumnya tidak sesuai. |
∞ 16 Juni: Telah diterima pelunasan faktur tanggal 11 Nov 2018 dari PT Cahaya. |
∞ 21 Juni: Pihak perusahaan membayar hutang kepada PT ABC atas faktur tanggal 3 Juni 2018 . |
∞ 26 Juni: Perusahaan telah menjual barang dagangan kepada PT Makmur seharga Rp 5.000.000 (hpp 4.000.000) syarat pembayaranya ialah 2/10 n/30 serta beban angkut senilai Rp 200.000. |
∞ 29 Juni: Pengembalian barang dagang dari PT Makmur senilai Rp 1.500.000 (Hpp Rp 900.000). |
Diminta:
- Buatkan jurnal berdasarkan transaksi diatas
- Susunlah laporan penjualan untuk periode Juni 2018
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
3 Juni | Persediaan barang dagang | 1-1500 | 3.000.000 | |
Beban angkut pembelian | 5-1200 | 200.000 | ||
Utang dagang | 2-1100 | 3.200.000 | ||
6 Juni | Persediaan barang dagang | 1-1500 | 5.000.000 | |
Utang dagang | 2-1100 | 5.000.000 | ||
7 Juni | Utang dagang | 2-1100 | 500.000 | |
Persediaan barang dagang | 1-1500 | 500.000 | ||
11 Juni | Piutang dagang | 1-1200 | 6.000.000 | |
Beban angkut penjualan | 9-1400 | 200.000 | ||
Penjualan | 4-1100 | 6.200.000 | ||
Harga pokok penjualan | 5-1100 | 4.500.000 | ||
Persediaan barang dagang | 1-1500 | 4.500.000 | ||
14 Juni | Persediaan barang dagang | 1-1500 | 5.000.000 | |
Beban angkut pembelian | 5-1200 | 500.000 | ||
Utang dagang | 2-1100 | 5.500.000 | ||
15 Juni | Retur penjualan | 4-1200 | 1.000.000 | |
Piutang dagang | 1-1200 | 1.000.000 | ||
Persediaan barang dagang | 1-1500 | 700.000 | ||
Harga pokok penjualan | 5-1100 | 700.000 | ||
16 Juni | Kas | 1-1100 | 4.900.000 | |
Potongan penjualan | 4-1300 | 100.000 | ||
Piutang dagang | 1-1200 | 5.000.000 | ||
Utang dagang | 2-1100 | 3.200.000 | ||
Kas | 1-1100 | 3.136.000 | ||
Potongan Pembelian | 5-1300 | 64.000 | ||
21 Juni | Piutang dagang | 1-1200 | 5.000.000 | |
Beban angkut penjualan | 9-1400 | 200.000 | ||
Penjualan | 4-1100 | 5.200.000 | ||
26 Juni | Harga pokok penjualan | 5-1100 | 4.000.000 | |
Persediaan barang dagang | 1-1500 | 4.000.000 | ||
29 Juni | Retur penjualan | 4-1200 | 1.500.000 | |
Piutang dagang | 1-1200 | 1.500.000 | ||
Persediaan barang dagang | 1-1500 | 900.000 | ||
Harga pokok penjualan | 5-1100 | 900.000 |
PD DAMRI
Laporan Laba Kotor
Periode Juni 2018
Penjualan | 11.000.000 | ||
Retur penjualan | 2.500.000 | ||
Potongan Penjualan | 100.000 | ||
2.600.000 | |||
Penjualan bersih | 8.400.000 | ||
Harga pokok penjualan | 6.900.000 | ||
Beban angkut pembelian | 700.000 | ||
Potongan pembelian | 64.000 | ||
764.000 | |||
Total harga pokok penjualan | 6.136.000 | ||
Laba kotor periode Juni 2018 | 2.264.000 |
Contoh Pencatatan Persediaan Ke 2:
- Pembelian barang dagang sebesar Rp5.000.000 dengan termin 2/10 n/30.
- Dikembalikan sebagian barang yang dibeli pada 1 karena rusak senilai Rp 500.000.
- Setelah 10 hari dilakukan pembayaran atas pembelian pada 1.
- Dijual barang dagang sebesar harga jual Rp 7.400.000 dengan termin 2/10 n/30. Beban pokok barang yang dijual RP 4.500.000.
- Sebagian barang yang dijual pada 4 diterima kembali karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp 400.000. bean pokok barang tersebut Rp 250.000.
- Diterima per kas dari debitur atas penjualan pada 4 dengan memperoleh potongan tunai.
Dari transaksi diatas pencatatan dengan kedua metode sebagai berikut :
Dalam sistem Perpetual, bila terjadi perbedaan nilai persediaan barang dagang akhir antar hasil pencatatan dengan perhitungan fisik maka perlu dilakukan jurnal penyesuaian:
Selisih Persediaan | Rp xxxx | ||
Persediaan barang dagang | Rp xxxx | ||
(Bila nilai pembukuan lebih besar dari nilai fisik) |
Persediaan barang dagang | Rp xxxx | ||
Selisih Persediaan | Rp xxxx | ||
(Bila nilai fisik lebih besar dari nilai pembukuan) |
Dalam sistem Periodik, bila terjadi perbedaan antara nilai persediaan barang dagang awal dan nilai persediaan barang dagang akhir, maka perlu dilakukan jurnal pemyesuaiaan.
Persediaan barang dagang awal | Rp xxxx | ||
Persediaan barang dagang akhir | Rp xxxx | ||
Ikhtisar L/R | Rp xxxx | ||
(Bila Memakai metode Ikhtisar L/R) |
Beban pokok penjualan | Rp xxxx | ||
Retur pembelian | Rp xxxx | ||
Potongan pembelian | Rp xxxx | ||
Persediaan barang dagang awal | Rp xxxx | ||
Ongkos angkut pembelian | Rp xxxx | ||
(Bila memakai metode beban pokok penjualan) |
Lihat dan simak juga perhitungan harga pokok penjualan (HPP).

4 Perbedaan Sistem Periodik dan Perpetual
Ada dua (2) metode/sistem pencatatan persediaan yang dikenal dalam akuntansi berikut ini penjelasanya:
1. Metode Pencatatan Perpetual
Sering disebut metode buku, dimana harga per unit dan jumlah masing-masing barang yang telah dijual atau dibeli dicatat secara terus menerus, dengan demikian saldo persediaan dapat diketahui setiap saat.
Dan pada saat melakukan pembelian maka persediaan yang dibeli akan dicatat dengan metode pembelian lalu mengkredit kas/utang.
2. Metode Pencatatan Periodik
Sering disebut sebagai metode fisik, yaitu setiap ada pembelian dan penjualan barang tidak langsung dicatat ke dalam persediaan.
Namun, dengan menggunakan perkiraan pembelian dan penjualan, sehingga untuk mengetahui saldo persediaan harus melakukan perhitungan secara fisik.
Ketika melakukan pembelian lalu akan dicatat dengan cara mendebet akun persediaan selanjutnya mencatat akun kas/utang di kolom kredit.
Pencatatan HPP langsung dicatat ketika transaksi penjualan yakni dengan cara mendebit HPP lalu mencatat akun persediaan di kredit.
Anda bisa melihat tabel berikut ini perbedaan dari metode fisik dan perpetual:

Demikian penjelasan mengenai Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang semoga artikel yang saya buat ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan akan menambah ilmu pengetahuan kita bersama.