Sistem Kliring dalam Akuntansi – Kliring merupakan suatu transaksi yang pada dasarnya dipakai dalam lalu lintas pembayaran agar memudahkan dalam penyelesaian hutang piutang antar bank yang muncul dari transaksi giral.
Disini yang melakukan lembaga kliring ialah Bank Indonesia yang memiliki tugas sebagai perantara dalam transaksi yang dilakukan oleh seluruh bank peserta kliring.
Pengertian Sistem Kliring
Secara umum kliring diartikan sebagai suatu cara untuk menghitung utang piutang dengan bentuk surat menyurat dagang dan surat berharga oleh suatu bank kepada bank lain, dengan tujuan penyelesaianya dapat dilakukan secara mudah dan aman agar memperluas dan memperlancar dalam pembayaran giral.
Yang menyebabkan bank memiliki kewajiban dalam memelihara sejumlah saldo alat likuid bentuk giro pada bank indonesia agar bisa menampung semua penyetoran dan penarikan nasabah masing-masing yang dapat membuat meningkat atau meurunya saldo giro tersebut.
Sebagai alat likuid yang harus dipelihara oleh suatu bank pada rekening giro di bank indonesia harus memenuhi syarat tertentu.
Jenis-Jenis Kliring
Kliring sendiri memilki 3 jenis yang sering dilakukan yakni kliiring umum, kliring lokal dan kliring antar cabang :
1. Kliring Lokal ialah sebuah bentuk sarana untuk perhitungan warkat antar bank yang terdapat didalam suatu wilayah kliring atau yang sudah ditetapkan.
2. Kliring Umum ialah sebuah bentuk sarana untuk perhitungan warkat-warkat antar bank dimana proses pelaksanaanya diatur dan diawasi oleh BI (Bank Indonesia).
3. Kliring Antar Cabang (inter clearing) ialah sebuah bentuk sarana perhitungan warkat antara Bank yang dimana terdapat dalam satu wilayah atau kota. Untuk melakukan kliring dengan cara melakuakan semua perhitungan dari suatu kantor cabang.
Sistem Kliring
Berdasarkan sistem penyelenggaraan kliring bisa menggunakan beberapa sistem seperti berikut ini :
1. Sistem manual
Yakni sistem penyelenggaraan kliring lokal dan setiap peserta melakukan secara manual, baik dalam membuat Bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat.
2. Sistem semi otomasi
Yakni sebuah sistem penyelenggaraan kliring lokal dimana proses pelaksanaanya dilakukan secara otomatis untuk pembuatan Bilyet giro dan pelaksanaan perhitunnganya peserta melakukan secara manual dalam pemilihan warkat.
3. Sistem otomotoif
Sistem ialah sistem penyelenggaraan kliring local dilakukan oleh penyelenggaraan dengan otomatis untuk pelaksanaan perhitungan pembuatan Pemilihan Warkat dan Bilyet Giro.
Dokumen Kliring, Warkat dan Formulir Kliring
1. Warkat
Warkat merupakan suatu alat pembayaran non tunai untuk rekening nnasabah atau bank melalui kliring atau perhitungkan atas beban.
- Cek
Sebagaimana yang sudah diatur dalam sebuah Undang-undang Hukum dagang (KUHD) yang diadalamnya termasuk, cek deviden, cek perjalanan, cek cinderamata serta cek lain yang penggunaanya dalam kliring yang disetujui oleh Bank Indonesia
- Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan sebuah surat perintah dari pihak nasabah kepada bank pennyimpan dana untuk pemidahbukuan sejumlah uang dari rekening kepada rekening pemegang yang dikenal namanya.
- Wesel Bank Untuk Transfer (WBUT)
WBUT merupakan wesel yang diterbitkan dari bank khusus sebagai sarana transfer yang sudah diatur dalam KUHG.
- Surat Bukti Penerimaan Transfer (SPBT)
SBPT sebagai surat bukti dalam penerimaan transfer yang asalnya dari luar kota yang bisa ditagihkan kepada bank peserta penerima transfer dan untuk pelaksanaan lewat kliring lokal.
- Warkat Debet
Warkat debet ini dipakai untuk menagihkan dana pada bank lain untuk nasabah dan bank yang menyampaikan warkat tersebut.
Warkat debet yang sudah di kliringkan ada baiknya sudah diperjanjikan dan dikonfirmasi oleh bank sebelumnya dari yang disampaikan warkat debet terhadap bank yang akan menerimanya warkat debet tersebut.
- Warkat Kredit
Warkat kredit ini dipakai dalam menyampaikan dana terhadap bank lain kepada bank atau nasabah sebagai penerima warkat kredit.
2. Dokumen Kliring
Pengertian dari dokumen kliring merupakan suatu dokumen dengan fungsi sebagai alat bantu untuk proses perhitungan kliring di tempat penyelenggaraan.
3. Formulir Kliring
Formulir kliring ini digunakan dalam proses manual, untuk perhitungan kliring lokal meliputi :
- Bilyet giro
Penyelenggara menyediakan forrmulir ini dana dipakai pihak peserta dalam penyusunan bilyet saldo kliring dengan berdasarkan neraca klirng penyerahan dan kliring pengembalian.
- Neraca kliring pengambilan/penyerahan
Pihak penyelenggara menyediakan kedua formulir ini dan dipakai oleh pihak penyelenggara dalam menyusun rekapitulasi neraca kliring pengembalian/penyerahan.
Tata Cara Penyelenggaraan Kliring Manual
Dalam sebuah proses penyelenggaraan kliring ada dua tahapan yang harus diikuti peserta berikut tahapann dari siklus kliring.
1. Kliring 1 (penyerahan), WDK (Warkat Debet Keluar) sebagai penyerahan warkat kliring yang diberikan oleh masing—masing peserta yakni warkat yang disetor pihak nasabah bank untuk keuntungan dari rekening nasabah tersebut.
2. Kliring 2 (pengembalian), penerima dari warkat kliring diantaranya: Warkat Debet Masuk (WDM) yakni dimanana pihak perserta lain yang mengumpulkan atas beban nasabah bank yang menerima warkat.
Untuk yang kedua (Warkat Kredit Masuk) WKM yakni warkat yang dikumpulkan pihak peserta lain demi keuntungan nasabah dari suatu bank yang menerima warkat
Warkat Debet Keluar (WDK) dan Warkat Debet Masuk (WDM) bisa dijabarkan dari hubungan keduanya antara lain:
Gambar berikut ini ialah warkat Kredit Keluar (WKK) dan Warkat Kredit Mauk (WKM) bisa dijabarkan hubunganya antara lain :
Berikut ini adalah bentuk dan gambaran proses secara sederhana.
Akuntansi Kliring
Berikut ini adalah transaksi kliring beserta pencatatannya: peserta kliring adalah Bank Mega, Bank Lippo, dan Bank Niaga Jakarta. Transaksi berikut ini merupakan transaksi yang diselesaikan melalui kliring lokal.
- Nasabah Bank BRI Jakarta dengan nama Denis Setiawan sudah menarik cek no.011.000.12 sejumlahRp 50.000.000 dan cek no.011.000.13 sejumlah Rp 30.000.000 untuk membayar pembelian elektronik kepada nasabah giro Bank Mega Jakarta yang bernama Drajat.
- Bank Mega Jakarta telah menerima bilyet giro dari Erika untuk keuntungan nasabah giro Bank Niaga Jakarta sebesar Rp50.000.000 yang bernama Fahmi.
- Telah menarik cek untuk membayar barang dagangan oleh Nasabah Niaga Jakarta yang bernama Candra, kepada nasabah Bank Mega Jakarta sebesar Rp60.000.000 yang bernama Yanti,
- Bank BRI Jakarta telah diterima warkat debet masuk sebesar Rp20.000.000 untuk beban nasabah giro Dwiwahyu. Bank Niaga Jakarta memberkan warkat melalui Bank Indonesia Jakarta untuk keuntungan giro Fitri.
Diminta:
- Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring
- Neraca kliring pada tiap-tiap bank peserta kliring
- Neraca kliring yang perlu disajikan oleh Bank Indonesia selaku lembaga kliring
Jawab:
1. Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring
Pencatatan jurnal di Bank Mega Jakarta
Transaksi | Keterangan | Rekening | Debet (Rp) | Kredit (Rp) |
1. | Kliring 1 | Dr. RAR Kliring | 80.000.000 | |
Cr. RAR Kliring | 80.000.000 | |||
1. | Kliring 2 | Dr. Giro Bank Indonesia | 80.000.000 | |
Cr. Giro Drajat | 80.000.000 | |||
2. | Kliring 1 | Dr. Giro Erika | 50.000.000 | |
Cr. Giro Bank Indonesia | 50.000.000 | |||
3. | Kliring 1 | Dr. RAR Kliring | 60.000.000 | |
Cr. RAR Kliring | 60.000.000 | |||
3. | Kliring 2 | Dr. Giro Bank Indonesia | 60.000.000 | |
Cr. Giro Yanti | 60.000.000 |
Pencatatan jurnal di Bank BRI Jakarta
Transaksi | Keterangan | Rekening | Debet (Rp.) | Kredit (Rp.) |
1. | Kliring 2 | Dr. Giro Danis Setiawan | 80.000.000 | |
Cr. Giro BI | 80.000.000 | |||
4. | Kliring 2 | Dr. Giro Dwiwahyu | 20.000.000 | |
Cr. Giro BI | 20.000.000 |
Pencatatan Jurnal di Bank Niaga Jakarta
Transaksi | Keterangan | Rekening | Debet (Rp) | Kredit (Rp) |
2. | Kliring 2 | Dr. Giro Bank Indonesia | 50.000.000 | |
Cr. Giro Fahmi | 50.000.000 | |||
3. | Kliring 2 | Dr. Giro Candra | 60.000.000 | |
Cr. Giro BI | 60.000.000 | |||
4. | Kliring 1 | Dr. RAR Kliring | 20.000.000 | |
Cr. RAR Kliring | 20.000.000 | |||
4, | Kliring 2 | Dr. Giro Bank Indonesia | 20.000.000 | |
Cr. Giro Fitri | 20.000.000 |
2. Neraca kliring pada masing-masing bank peserta kliring.
Bank Mega
Neraca Kliring
Keterangan | Saldo (Rp) | Keterangan | Saldo (Rp) |
1. WDK | 80.000.000 | 2. WKK | 50.000.000 |
3. WDK | 60.000.000 | ||
Menang Kliring | 90.000.000 | ||
Jumlah | 140.000.000 | Jumlah | 140.000.000 |
Bank BRI
Neraca Kliring
Keterangan | Saldo (Rp) | Keterangan | Saldo (Rp) |
1. WDM | 80.000.000 | ||
Kalah Kliring | 100.000.000 | 4. WDM | 20.000.000 |
Jumlah | 100.000.000 | Jumlah | 100.000.000 |
Bank Niaga
Neraca Kliring
Keterangan | Saldo (Rp) | Keterangan | Saldo (Rp) |
2. WKM | 50.000.000 | 2. WDM | 60.000.000 |
4. WKM | 20.000.000 | ||
Menang Kliring | 10.000.000 | ||
Jumlah | 70.000.000 | Jumlah | 70.000.000 |
3. Neraca kliring yang disajikan Bank Indonesia.
Bank Indonesia
Neraca Kliring
Keterangan | Saldo (Rp) | Keterangan | Saldo (Rp) |
Bank Lippo | 100.000.000 | Bank Mega | 90.000.000 |
Bank Niaga | 10.000.000 | ||
Menang Kliring | 10.000.000 | ||
Jumlah | 100.000.000 | Jumlah | 100.000.000 |
Sistem Kliring Warkat Luar Wilayah
Dizaman Reformasi ini tehnologi membuat begitu banyak kemudahan dalam transaksi bank, misalnya pada saat melakukan verifikasi secara on-line untuk cek/BG diluar kota.
Bank Indonesia dalam pengembangan sistem penyelenggaraan kliring lokal untuk bilyet giro dan cek yang berasal dari wilayah kliring atas BG dan cek lalu kantor bank yang menerbitkan bukanya peserta di wilayah kliring dimana BG dan cek tersebut dikliringkan.
Untuk kliring warkat wilayah bisa memberikan efesiensi baik biaya maupun waktu dalamm penyelesaian pembayaran cek/BG di luar kota , dengan alasan sebagai berikut :
- Untuk penerapan kliring warkat luar wilayah akan memberikan manfaat berupa efesiensi dalam (same day settement).
- Dalam efektivitas cek/BG sesuai jadwal kliring lokal tempat dikliringkan
- Untuk seluruh biaya atas proses wakat pada Bank Indonesia ada kesamaan dengan warkat lokal lainya. Dari kemudahan tersebut diaharapkan bisa meningkatkan kelancaran lalu lintas pembayaran giral antar daerah.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Jenis dan Sistem Kliring dalam Akuntansi semoga dengan penjelasan diatas bisa bermanfaat untuk menambah wawasan Anda, dan terimakasih atas kunjunganya
Lihat Juga :