Khanfarkhan.com – Kali ini saya akan membahas mengenai Pengertian dan Contoh depresiasi, bukan depresi ganguan jiwa, tetapi depresiasi yang didalam akuntansi yang biasa disebut dengan penyusutan.
Depresiasi ini berkaitan dengan aset yang ada dan dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai dan manfaat lebih dari satu periode, dengan alasan pemakaian aset tetap tersebut dimana kemampuan potensial dari aset tersebut dapat berkurang.
Sehingga harus adanya pengalokasian sepanjang umur dan biaya-biaya perolehan aset tetap tersebut secara sistematis. Untuk lebih lengkapnya mari simak penjelasan dibawah ini

Pengertian Depresiasi
Pengertian Depresiasi ialah sebuah Metode dimana pemakaianya untuk mengalokasikan biaya dari aset tetap guna menyusutkan nilai dari aset tetap. Sebelum melakukan pengalokasian aset tetap , ada baiknya untuk mengetahui apa saja yang menjadi pertimbangan dari perusahaan dalam mengalokasikan nilai asaet tetap sebagai biaya depresiasi
Penyusutan (depresiasi) ialah sebuah taksiran mengenai penurunan jasa potensial dari aktiva selama umurnya. Bila diperjelas bahwa penyusutan tidak dipakai dalam menyatakan penurunan nilai pasar atau perubahan fisik.
Istilah ini dipakai untuk aktiva tetap seperti : mesin, gedung, peralatan dsb. Untuk biaya yang dialokasian dalam penyusutan harus adanya pengukuran aset tetap harus secara sistematis dengan nilai aset dari aset tetap yang akan akan di depresiasikan selama perkiraan periode manfaat aset sebagai pertimbangan.
Metode Depresiasi (Penyusutan)
Didalam metode depresiasi ada metode yang biasa dipakai oleh pihak perusahaan harus mencerminkan perkiraan pola penggunan aset. Disi dijelaskan bahwa ada tiga metode depresiasi yang umum dipakai dala suatu perusahaan, antara lain :
A. Metode Berdasarkan Faktor Waktu
1. Metode Garis Lurus
Dalam metode ini akan didapatkan pembebanan yang konstan selama manfaat dari aset ini seagai aset yang paling sederhana. Penggunaan metode ini, dimana biaya depresiasi dihitung dengan mengalokasikan nilai aset yang didepresiasikan selagi masa manfaat aset secara sama untuk setiap periodenya.
Baca juga pembahasan lengkap mengenai perhitungan metode penyustan garis lurus dan jumlah angka tahun.
Rumus Perhitungan Metode Garis Lurus |
Biaya Depresiasi = (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu) / (Masa Manfaat Aset) |
Contoh Soal dan Jawaban :
Biaya Perolehan Aset yakni: Rp 130.000.000
Nilai Residu yakni : Rp 15.000.000
Masa Manfaat Aset yakni 5 tahun
Biaya Depresiasi = (Rp 130.000.000 – Rp 15.000.000) / (5 tahun) = Rp 23.000.000
Sehinga jurnal penyesuaian untuk biaya depresiasi yakni :
Biaya Depresiasi | Rp 23.000.000 |
Akumulasi Depresiasi | Rp 23.000.000 |
Dengan adanya metode ini dapat membuat nilai buku suatu aset yang bisa mengalami penurunan yang konstan, nilai buku antara nilai akumulasi depresiasi dengan biaya perolehan
2. Metode Pembebanan Menurun
Dengan adanya metode ini bisa menghasilkan biaya depresiasi yang terus menurun selama masa manfaatnya. Bila dipahami lebih lanjut bahwa di tahun-tahun awal biaya depresiasinya teryata lebih tinggi dan pada akhir tahun biaya depresiasinya menjadi rendah.
Metode ini terbagi lagi menjadi dua yakni metode saldo menurun dan metode jumlah angka.
- Metode Jumlah Angka Tahun
Untuk menentukan biaya depresiasi bisa memakai metode ini yakni dengan mengalihkan biaya depresiasi terhadap fraksi tahun yang menjadi tarif pembebanan depresiasi.
Tarif Pembebanan Depresiasi ialah sebuah rasio denominatornya ialah jumlah tahun penggunaan aset.
Contohnya : aset dengan masa manfaat 5 tahun jadi deniminator 15 (5+4+3+2+1) dan numeratornya ialah total sisa pada awal tahun yang belum didepresiasi. Maka ketemu fraksi depresiasinya ialah 5/15, 4/15, 3/15, 2/15, 1/15.
Rumus Perhitungan Jumlah Angka Tahun |
Biaya Depresaisi = Fraksi Depresiasi x (Nilai Perolehan Aset – Nilai Residu) |
Contoh soal dan jawaban
Misalkan berakhirnya pencatatan beban pada tahun ketiga, maka bisa dihitung dengan cara berikut ;
Biaya Depresiasi = 3/15 x (Rp 130.000.000 – Rp 15.000.000) =3/15 x Rp 105.000.000 = Rp 23.000.000
Jadi, biaya dari depresiasi di tahun ke dua dimasukan kedalam jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Biaya Depresiasi | Rp 23.000.000 |
Akumulasi Depresiasi | Rp 23.000.000 |
- Metode Saldo Menurun
Yakni dengan membebankan nilai yang lebih tinggi di awal tahun dan secara gradual akan semakin berkurang pada akhir tahun.
Dengan metode ini bisa mencari biaya depresiasi yakni dengan memberikan pengalihan dari nilai buka aset dengan tarif depresiasi, tarif ini dinyatakan dengan presentase.
Biasanya denga tarif presentase metode ini menjadi dua kali lipat dan tarif garis lurus.
Contohnya : Masa 5 tahun memiliki tarif 40% yakni dua kali lipat dari tarif garis lurus 1/5 atau 20%.
Rumus Saldo Metode Menurun |
Biaya Depresiasi = Nilai Buku Awal Tahun x Tarif Saldo Menerus |
Contoh perhitungan :
Biaya Depresiasi = Rp 120.000.000 x 40% = Rp 48.000.000
Maka Pencatatan beban di tahun kedua di catat di jurnal penyesuaian yakni sebagai berikut :
Biaya Depresiasi | Rp 48.000.000 |
Akumulasi Depresiasi | Rp 48.000.000 |
B. Metode Berdasarkan Faktor Pemakaian
1. Metode Jam Jasa
2. Metode Unit Produksi
Dengan metode ini pembebanan tidak melihat dari waktu penggunaan aset, namun dilihat dari produtifitas atau penggunaan aset. Input yang didapat atau output ialah menentukan umur aset yang akan didepresiasiskan.
Rumus Metode Unit Produksi |
Biaya Depresiasi = ((Biaya Perolehan Aset – Nilai Residual) x Jam pengggunaan) / (Estimasi jam penggunaan total) |
Misalkan , sebuah aset dipakai selama 4000 jam, sehingga perhitunganya
Biaya Depresiasi = ((Rp 120.000.000 – Rp 15.000.000) x 4000) / 40.000 = Rp 10.500.000
Jadi berdasarkan perhitungan diatas pencatatan didalam jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Biaya Depresiasi | Rp 15.500.000 |
Akumulasi Depresiasi | Rp 15.500.000 |
C. Metode Tarif Kelompok dan Tarif Gabungan
1. Penyusutan Kelompok
2. Penyusutan Gabungan
D. Metode Berdasarkan Faktor Lainya
1. Metode Anuitas
2. Metode Dana yang dialihkan
Faktor Faktor yang Menentukan Biaya Penyusutan

Yang menjadi faktor dan mempengaruhi penyusutan dan perlu diperhatikan untuk menentukan biaya penyusutan antara lain :
a. Harga Pokok Aktiva
Dijelaskan bahwa semua pengeluaran untuk memiliki aktiva sampai aktiva tersebut siap untuk dipakai. Tak lupa juga kapitalis yang dilakukan apabila aktiva sudah dipakai.
b. Nilai Sisa
Dijelaskan bahwa nilai sisa ialah sebuah nilai yang diinginkan bisa terwujud ketika aktiva tersebut tak bisa dipakai lagi.
c. Taksiran Umur Ekonomis
Taksiran umur ekonomis dari suatu aktiva dalam suatu periode waktu dengan dikelompukkan, satuan atau unit jam kerja. Pemakai lah yang mempengaruhi taksiran ini kebijakan yang laksanakan perusahaan pada saat perbaikan aktiva.
Ketika umur ekonomis ditaksir perusahaan, diperlukanya pertimbangan penyebab dari keausan fisik (aus, kerusakan atau hancur) atau kekuasaan fungsional (tidak bisa memenuhi kebutuhan, perubahan kemajuan tehnologi dan perubahan permintan)
Jadi bila disimpulkan bahwa penyusutan merupakan sebuah taksiran, dimana ketetapanya ditentukan dari ketiga faktor diatas.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian dan Contoh Perhitungan Metode Depresiasi semoga dengan penjelasan diatas bisa menambah wawasan bagi Anda. Terimakasih jangan lupa kunjungi artikel kami lainya yaaa