Metode Indeks Harga – Pada dasarnya ada berbagai macam metode dalam perhitungan indeks harga. Dimana metode ini terbagi menjadi dua yakni angka indeks tak terhitung dan angka indeks harga terhitung.
Indeks harga sendiri adalah suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan harga yang terjadi dari perode pertama dan periode selanjutnya.
Perhitungan indeks harga ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan ukuran perubahan variabel ekonomi sebagai ukuran keadaan ekonomi sebuah Negara.
Cara Menghitung Kenaikan Indeks Harga
Untuk cara menghitung indeks harga sendiri ada banyak metode. Tinggal menyesuaikan dengan tujuan yang diperlukan.
Agar lebih lengkapnya langsung saja simak penjelasan dibawah ini :
➻ Metode Angka Indeks Tidak Ditimbang
Untuk angka indeks harga tidak tertimbang ini meliputi indeks
nilai, harga dan kuantitas. Berikut penjelasanya:
1. Angka Indeks Harga (P=Price)![9 Metode Perhitungan Indeks Harga dan Contohnya [Rumus]](https://khanfarkhan.com/wp-content/plugins/a3-lazy-load/assets/images/lazy_placeholder.gif)
Keterangan :
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Po = harga pada tahun dasar
Contoh :
Sesuai data diatas bisa kita lihat angka indeks harga pada tahun 2004 antara lain:
IA = 1.500/1.300 x 100 = 115.38%
Jadi, untuk harga tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 15,38%.
2. Angka Indeks Nilai (V = Value)
Keterangan:
Vn = angka indeks nilai
IA = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
3. Metode Angka Indeks Kuantitas (Q = Quantitiy)
Keterangan :
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
IA = indeks kuantitas yang tidak akan ditimbang
Q0 = kuantitas pada tahun dasar
Contoh :
Sesuai data yang ada diatas, maka angka indeks kuantitas pada tahun 2004 ialah:
IA = 1000 x 100 = 125%
Jadi, ditahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 125%.
➻ Angka Indeks Tertimbang
Untuk perhitungan metode ini bisa dilakukan dengan berbagai metode, lihatlah penjelasanya masing-masing pada pembahasan berikut ini :
1. Metode Agregarif Sederhana
Angka indeks tertimbang dengan memakai cara agregarif sederhana dapat dihitung memakai rumus berikut ini:
Kertangan :
Po = harga pada tahun dasar
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
IA = indeks harga yang ditimbang
W = faktor penimbang
Contoh perhitungan angka indeks harga, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Sesuai dari data diatas, untuk angka indeks di tahun 2004 bisa dihitung dengan cara perhitungan dibawah ini :
Rumus :
Jadi, ditahun 2004 terjadi peningkatan harga sebanyak 110,61 %.
2. Metode Paasche
Maksud dari metode ini adalah untuk indeks yang tertimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
Keterangan :
IP = angka indeks paasche
Pn = harga tahun yang terhitung angka indeksnya
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga di tahun dasar
Berikut ini contoh perhitungan dengan memakai metode paasche :
Sesuai data yang ada diatas, maka angka indeks memakai metode paasche bisa dihitung sebagai berikut :
IP = 242.500 / 240.000 x 100 = 101.04 %
Sehingga terjadi peningkatan harga sebesar 1.04 % pada tahu 2004.
Bila dilihat dari cara perhitunganya metode ini memiliki kelemahan yakni :
Kelemahan metode paasche ialah jumlah perhitunganya cenderung sangan rendah atau dekenal juga dengan istilah under estimate, alasanya dengan kenaikan harga menjaadi penyebab permintaan turun, yang kemudian Qn lebih kecil dai pada Qo.
3. Metode Laspeyres
Dalam metode ini angka indeks yang ditimbang dengan mamakai faktor penimbang kuantitas tahun dasar atau Qo.
Keterangan :
Pn = harga di tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga ditahun dasar
IL = angka indeks laspeyres
Qo = kuantitas ditahun dasar
Agar lebih lengkapnya tentang angka indeks laspeyrs ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini :Bila di cermati dari tabel diatas makan indeks laspeyresnya bisa dihitung sebagai berikut.
IL = 210.000 / 200.000 x 100 = 105%
Jadi terjadi kenaikan sebanyak 105 % pada tahun 2004.
Namun jika kita amati ada sebuah kelemahan dalam metode laspeyres ini, yakni kelemahanya sebagai berikut :
Untuk metode Laspeyres ini perhitunganya lebih besar atau disebut juga dengan istilah over estimate, pada dasarnya harga barang cenderung naik, sehingga menimbulkan terhadap kuantitas harga barang yang diminta menjadi menurun.
Dengan begitu besarnya Qo menjaadi lebih besar dari pada Qn, dan cara untuk menghilangka kelemahanya yakni ddengan mengintegrasi angka indeks tersebut, dimana bisa memakai metode indeks Drobish dan Bowley.
4. Metode Drobisch and Bowley
Dalam metode ini bisa dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
IL = Angka indeks laspeyres
IP = angka indeks paasche
D = angka indeks drobich
Contoh :
Sesuai perhitungan angka indeks laspeyres dan paasche pada soal diatas bila dihitung besarnya indeks drobisch and bowley yakni :
Jadi, telah terjadi kenaikan sebssar 103,02 % pada tahun 2004.
5. Metode Irving Fisher
Sangatlah ideal apabiila memakai metode ini dalam perhitungan angka indeks.
Metode ini menghitung indeks paasche dan laspeyres, maka bisa dihitung besarnya indeks fisher sebagai berikut.
Jadi, terjadi kenaikan sebesar 103,00% di tahun 2004
6. Metode Marshal Edgewart
Menurutnya metode ini sebagai angka indeks tertimbang dihitung berdsarkan kuantitas tahun dan kuantitas dasar yang digabungkan, lalu mengalihkanya dengan harga tahun atau harga tahun dasar.
Angka indeks marshal bisa dihitung dengan rumus berikut ini :
Agar lebih mudah dipahami perhatikan tabel berikut ini :
Sesuai tabel yang ada diatas makan untuk harga indeks Marshal Edgewart bisa dihitung dengan cara :
Demikianlah tadi penjelasan mengenai Metode Perhitungan Indeks Harga dan Contohnya. Semoga dengan penjelasan saya di atas dapat membantu anda dan menambah wawasan bagi anda.
Baca Juga:
- Contoh Soal Mencari Capital Gain dan Capital Loss pada Saham
- Cara Mengatasi Inflasi dengan Kebijakan yang Benar
- Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Dampak Inflasi [Lengkap]
- Contoh Soal Mencari Capital Gain dan Capital Loss pada Saham